Cari Blog Ini

Kamis, 03 April 2014

   Pesan Ayah Kepada Anaknya Yang Akan Piatu.

       Ketika semua berakhir dengan senyum atau tangis, hanya kita sebagai debu yang menyesal dengan apa yang telah kita lakukan dan umpat baik terlihat atau terucap. sesuatu akan berjalan dengan tidak semestinya jika sesal hampa yang merasuk benak titik sadar hingga mengeluh sesal.
        Apakah manusia hanya bisa memahami atu mengilhami suatu perkara saja tanpa membayangkan masa ke masa yang ada di ufuk pikirannya. perkara yang membawanya pada pengalam hidup akan berfikir keraas pada hati dan otak. senyuman itu memang tidak terlalu penting begitu juga dengan hati yang menangis tergantung sugesti akal yang menerimanya ke hati. baik kedua sifat itupun sangat membawa perilaku emosi manusia yang berlebih tetapi tidak menitik beratkan pada kata kerja atau output tunggaal dari sugesti akal. apa yang telah kamu lakukan memang perlu mengenang masa lalu untuk masa depan sebagai perbaikan sifat. kenang dengan orang terdekat atau hal bahagia. entah membuatmu mengangis atau hanya tersipu malu dan tersenyum. 
       Kita tak perlu memikirkan sesuatu tentang akhir tetapi harus pikir dan proses dengan cara kita sendiri dan buat itu sebaik dan bahagia mungkin. buruk atau baik pada akhir hanya penilaian manusia tetapi tidak untuk Yang Maha Esa. dan satu terpenting dalam hidup, sesal bukan akhir, tapi sifat dan kerja yang membuat itu berakhir cepat atau lamban pada akal dan berujung pada hidup mu. ingat pada suatu masa kau akan tau yang akan kamu dapat di tempat fana.

Note: Pikirkan dan bayangkan apa makna perkatan ayah tersebut.