Cari Blog Ini

Minggu, 24 Oktober 2010

Misteri Otak, Sistem Koordinasi Syaraf Dan Kecerdasan


Misteri Otak

Sejumlah besar misteri yang sulit dipecahkan dalam tubuh manusia terhimpun di dalam otak besar. Otak besar merupakan organ yang paling membingungkan kita, seperti misalnya hidup dan mati, kesadaran, tidur dsb, semua itu adalah misteri yang belum mampu dipecahkan manusia hingga saat ini:

~ Alam mimpi
   Jika kita menanyakan soal yang sama pada 10 orang, apa yang menyebabkan kita bermimpi? Mungkin anda akan memperoleh 10 jawaban yang tidak sama. Ini dikarenakan misteri yang belum bisa dipecahkan ilmuwan saat ini. Teori pertama bahwa melalui rangsangan saraf informasi antar molekul otak besar menjalankan latihan terhadap otak besar selama mimpi berlangsung. Teori lainnya adalah orang-orang bermimpi akan tugas dan perasaan yang tidak sempat diperhatikan lagi, dalam proses demikian bisa membantu kita memperkuat ingatan dan pikiran. Umumnya, ilmuwan setuju dengan pengertian bahwa “mimpi bisa terjadi saat tidur sebentar”.
http://tfakhrizalspd.files.wordpress.com/2009/08/brain-picture.jpg?w=600
~Tidur
   Dalam sepanjang hidup manusia sedikitnya menghabiskan ¼ waktunya untuk tidur. Tidur sangat vital bagi keberlangsungan hidup makhluk menyusui, tidur dalam jangka yang terlalu lama dapat menyebabkan kurang sadarkann diri, halusinasi, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.Dua kondisi selama tidur berlangsung yakni masa tidur penuh (aktivitas bola mata melambat), saat demikian aktivitas metabolisme otak melambat; dan masa tidur sebentar (saat demikian bisa bermimpi), saat demikian aktivitas otak sangat dinamis. Menurut ilmuwan bahwa tidur dalam masa sepenuhnya dapat membuat tubuh kita istirahat, menjaga stamina, seperti tidurnya binatang. Tidur dalam masa sebentar dapat membantu membentuk sesuatu yang diingat, namun, pengertian ini belum dibuktikan.

~Halusinasi
   Diperkirakan sekitar 80% orang yang diamputasi pernah mengalami perasaan tersiksa, stres, keinginan, kehangatan dan lain-lain perasaan. Orang yang mengalami fenomena demikian, selalu merasa anggota tubuh yang dipotong masih eksis. Sebuah penjelasan berpendapat, daerah saraf yang terpotong membentuk hubungan yang baru dengan sumsum tulang belakang, dimana anggota tubuh yang kurang seolah-olah masih ada, terus mengirim sinyal ke otak besar. Kemungkinan lainnya, otak besar adalah sebuah “kawat” transmisi, ia mengendalikan tubuh yang cacad bagaikan memperlakukan tubuh yang sempurna tanpa cacad, ini berarti otak besar tetap menyimpan kendali ketika anggota tubuh masih dalam keadaan utuh dan sempurna.

~Tertawa
   Tertawa adalah salah satu perilaku manusia yang paling sulit dimengerti. Saat kita tertawa, ada tiga bagian otak besar kita menjadi dinamis yakni: daerah dalam kekuasaan pikiran, ia membuat Anda mendapatkan banyolan (tertawa); daerah gerakan mendorong otot Anda bergerak; daerah emosi (perasaan) membuat kita menyunggingkan senyuman. Perintis peneliti humor John Morryer mendapati, suara tawa adalah sebuah reaksi yang sangat menarik terhadap 24 cerita yang menyalahi kebiasaan. Dan pengertian lainya menganggap tawa sebagai sebuah saluran yang mengirimkan informasi “menarik (lucu)” kepada orang lain. Dengan demikian tampak jelas: tertawa membuat perasaan kita lebih baik.


~Apriori (bawaan) dan sesudah lahir
    Apakah pikiran dan sifat kita dikendalikan oleh gen atau berhubungan dengan lingkungan pertumbuhan sesudah lahir, masalah ini selalu diperdebatkan selama ini.

Para ilmuwan tengah berupaya mencoba mengumpulkan sejumlah besar bukti yang meyakinkan, untuk menjawab pertanyaan di atas. Kurangnya kemampuan meneliti gen individual, menunjukkan bahwa kita sama sekali tidak mampu mengendalikan atas sejumlah besar karakteristik manusia. Namun, beberapa hasil penelitian mendapati, bahwa dalam banyak hal, tekanan yang dihadapi segenerasi atau pendidikan yang diterima, akan menimbulkan dampak yang dalam terhadap orang yang bagaimana, dan apa yang akan kita lakukan.

Sistem Saraf

Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima rangsangan , memproses informasi yg diterima dan memberi respon terhadap rangsangan.
Nah penyusun sistem saraf ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron).


Dendrit => perpanjangan dari sitoplasma, berfungsi meneruskan rangsangan yang diterima ke badan sel.

Sitoplasma => didalamnya t'dapat nukleus dan organel yang lain seperti mitokondria, vakuola, dll.

Akson => menghantarkan rangsanagan dari satu neuron ke neuron yang lain. diujungnya bercabang menjadi akson terminal. lalu diujungnya ada sinapsis (bentuknya gelembung) berisi cairan nerotransmitter (asetilkolin/kolinesterase)

Sel schwann => Memberi nutrisi dan membantu regenerasi akson.

Selubung Mielin => melindungi akson, tersusun dari sel schwann. lapisan terluarnya disebut neurilema.

Nodus Ranvier => mempercepat jalannya impuls, tempat akson mendapat oxigen.

Nukleus => Yang mengatur kerja seluruh bagian neuron.

Secara Gampang, proses penghantaran rangsang pada neuron begini :
Dendrit - badan sel - Akson - akson terminal - sinapsis - dendrit - badan sel

Jenis neuron ada 3, yaitu : Saraf Sensorik, Saraf Motorik, Saraf Asosiasi.
Kalo senseroik menerima rangsang dari indra ke saraf pusat, kalo motorik menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor (yang diperintah, otot). Kalo asosiasi dibagi 2 yaitu adjustor dan konektor, fungsinya menhubungkan saraf sensorik dengan motorik dan sebaliknya. Kalo Asosiasi menhibungkan antara saraf motorik dgn sensorik, jenisnya ada 2 yaitu adjustor di otak dan konektor di sumsum tulang belakang

Sistem Saraf Manusia





1 . Sistem Saraf Pusat

OTAK

Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh. otak berada di dalam tengkorak kepala. Otak dilindungi lapisan meninges yang terdiri dar beberapa lapis :

durameter => melekat dengan tengkorak.

arachnoid => berbentuk sperti jaring laba-laba. dibawah durameter.

piameter => lapisan terdalam, melekat dengan korteks otak

cairan cerebrospinal => cairan yang berad diantara piameter dan archnoid, bagian pelindung guncangan. meregenerasi lapisan meninges yang rusak.

Bagian Otak terdiri dari Otak Besar (Cerebrum), Otak kecil (Cerebellum), Otak tengah(Mesencepahalon) dan sumsum lanjutan(Medulla Oblongata).

Fungsi-fungsinya bisa dilihat dibawah ini :

Otak Kecil => Pusat kordinasi Otot dan keseimbangan tubuh, Terdapat Jembatan Varol penghubung impuls antara tubuh bagian kanan dan kiri tubuh.

Talamus => Stasiun Pemancar Impuls bagi rangsangan sensoris yang mencapai korteks.

Hipotalamus => pusat pengaturan suhu tubuh, keseimbangan cairan tubuh, selera makan, tidur, proses kimiawi lemak dan karbohidrat.

Sumsum lanjutan => Pusat gerakan tak disadari(pencernaan, pernafasan, eksresi, peredaran darah), batuk, bersin. menghantarkan impuls ke otak dari sumsum tulang belakang.



Otak Depan (Prosencephalon)
Otak Tengah (Mesencephalon)
Otak Belakang (Rombenncephalon)

Otak Depan :
Telencephalon -> Lobus Olfaktorius = pusat penciuman
Dincephalon -> m'bentuk retina mata, menyatu dengan otak tengah
-> bagian atas m'bentuk kelenjar pineal
-> m'bentuk talamus dan hipotalamus
-> m'bentuk kelenjar hipofisis
-> Lobus Prontalis = dahi, pusat emosi dan kepribadian
-> Lobus Temporalis = Ubun-ubun, pusat suhu sentuhan dan tekanan (kulit)
-> Diantara ubun-ubun dan otak tengah ada pusat perkembangan, ingatan, kemauan dan sikap.

Otak Tengah :
Lobus Oksipitalis, bagian belakang = Pusat Bahasa, membaca, pemahaman apa yang dibaca

Otak Belakang :
-> Otak Kecil
-> Sumsum Lanjutan

 
 Kecerdasan

Pada dasarnya, manusia memiliki 9 kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita.

Berikut ini pembagian kecerdasan manusia dimaksud.

1.Kecerdasan LinguistikKecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis (jurnalis, penyair, pengacara)

Ciri-ciri :


- Dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
- Gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas

2. Kecerdasan Matematis-Logis


Kecerdasan dalam hal angka dan logika (ilmuwan, akuntan, programmer)

Ciri-ciri :

- Mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi
- Berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis
- Pandangan hidupnya bersifat rasional

3. Kecerdasan Visual-Spasial

Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual (arsitek, fotografer, designer, pilot, insinyur)

Ciri-ciri :

- Kepekaan tajam untuk detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang
- Mudah memperkirakan jarak dan ruang
- Membuat sketsa ide dengan jelas

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan (atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model)

Ciri-ciri :


- Menikmati kegiatan fisik (olahraga)
- Cekatan dan tidak bias tinggal diam
- Berminat dengan segala sesuatu

5. Kecerdasan Musikal


Kecerdasan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk musik dan suara (konduktor, pencipta lagu, penyanyi dsb)

Ciri-ciri :

- Peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat
- Dapat mengikuti irama
- Mendengar music dengan tingkat ketajaman lebih

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang lain (networker, negotiator, guru)

Ciri-ciri :


- Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, terbuka
- Menjalin kontak mata dengan baik
- Menunjukan empati pada orang lain
- Mendorong orang lain menyampaikan kisahnya

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri (konselor, teolog)

Ciri-ciri :


- Membedakan berbagai macam emosi
- Mudah mengakses perasaan sendiri
- Menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan membimbing hidupnya
- Mawas diri dan suka meditasi
- Lebih suka kerja sendiri

8. Kecerdasan Naturalis


Kecerdasan memahami dan menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan mengembangkam pengetahuan akan alam
(petani, nelayan, pendaki, pemburu)

Ciri-ciri :


- Mencintai lingkungan
- Mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang
- Senang kegiatan di luar (alam)

9. Kecerdasan Eksistensial


Kecerdasan untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia (filsuf, teolog)

Ciri-ciri :


- Mempertanyakan hakekat segala sesuatu
- Mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/ dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar