Isi dari pidato ini menunjukan bahwa "Sang Proklamator Bangsa" tidak takut untuk mengerahkan jiwa dan raga terhadap siapa saja yang ingin menghina Indonesia.Kita sebagai generasi penerus harus bisa mengambil hikmah dan berkah.Bahwa kita harus bisa menjaga dan mengahrumkan nama bangsa kita, bukan nama sendiri, nama instansi atau siapa kita di mata khalayak ramai.
Jadikan semangat dalam diri kita sebagai anak bangsa yang bijak bahwa "kemerdekaan Hanya Satu Kali dan Cukup Untuk Selamanya"
Bung Karno "Ganyang Malaysia"
Pada 20 Januari 1963, Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Bangsa ini tidak terima dengan tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia, Garuda.Untuk balas dendam, Presiden Soekarno melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama "Ganyang Malaysia". Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato pada 27 Juli 1963.
Berikut isinya :
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
"Yoo...ayoo... kita... Ganjang... Ganjang... Malaysia Ganjang... Malaysia Bulatkan tekad Semangat kita badja Peluru kita banjak Njawa kita banjak Bila perlu satoe-satoe!"
Bung karno : "AKU ADALAH INDONESIA - DAN INDONESIA ADA DALAM DARAHKU"
Renungkan arti sebuah semangat "Patriotisme Bangsa Indonesia" dari Soekarno itu. Kedaulatan Indonesia Dianggap Harga Mati bagi Sang Proklamator Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar